"Sudah mendapat momongan belum, Mbak/Mas?" Demikianlah pertanyaan
yang sering dilontarkan kepada pasangan suami istri setelah menikah.
Bagi sebagian besar masyarakat, kehadiran anak dalam sebuah rumah tangga
merupakan kebanggaan dan kebahagiaan tersendiri. Sebuah pernikahan
seolah belum lengkap tanpa kehadiran seorang anak karena anak dianggap
sebagai anugerah besar yang Tuhan percayakan kepada pasangan menikah. Semoga dengan membaca artikel ini, Anda
dapat menolong orang lain dalam memandang kehadiran anak dalam keluarga mereka
dari sudut pandang Alkitab.
ANAK ADALAH ANUGERAH BAGI KELUARGA KRISTEN
Dalam pernikahan, anak merupakan tanda utama dari cinta yang saling
berbalas antara pria dan wanita. Anak merupakan anugerah utama bagi
keluarga Kristen. Ini merupakan penyempurnaan trinitas dari segitiga
cinta yang ada dalam lingkaran keluarga yang intim. Perwujudan cinta
mereka yang sakral secara lahiriah ini merupakan berkat dari Allah. Ini
merupakan salah satu tujuan utama pernikahan dan tujuan hubungan suami
istri itu sendiri. Sebagai konselor Kristen, kita terkadang menjumpai
situasi yang memaksa kita untuk memberikan nasihat tentang cara
membesarkan anak dan pada kasus yang lain, menghibur orang yang
kehilangan anaknya. Situasi-situasi yang lain mencakup pengalaman yang
dialami oleh pasangan yang frustrasi saat berusaha untuk bisa hamil.
Masalah ini dan masalah-masalah lainnya menjadi masalah yang sensitif
dalam konseling Kristen.
Pada intinya, kehadiran seorang anak
dalam pernikahan dapat memenuhi banyak kebutuhan mendasar manusia.
Pertama, dorongan biologis dan evolusioner manusia untuk mereproduksi
gen bagi generasi berikutnya. Kedua, anak merupakan ekstensi rohani dari
diri seseorang. Warisan seseorang tidak hanya melampaui masa hidupnya;
ingatan dan berbagai tradisi seseorang akan terus dilanjutkan dari
generasi ke generasi. Bukan hanya ciri-ciri fisik yang diturunkan
seseorang kepada keturunannya, melainkan juga idealisme, agama, tradisi,
dan nilai-nilai mereka. Ketiga, secara emosional seorang anak dapat
memberikan penghiburan. Tidak ada sesuatu pun yang lebih besar dari
kasih orang tua terhadap anaknya. Semua kebutuhan akan pengasuhan ini
bersifat timbal balik. Orang tua akan merawat anak pada masa kecilnya
dan anak akan merawat orang tua pada masa tua mereka.
Yesus Memahami Kehadiran Seorang Anak
Secara
teologis, kehadiran anak merupakan satu bagian dan cikal bakal dalam
penciptaan kehidupan. Ketika sepasang suami istri membagikan cinta
mereka yang kuat, Allah memberkati mereka dengan kehadiran-Nya. Pada
saat pembuahan, Allah menjamah sepasang suami istri dengan penciptaan
jiwa yang bersamaan. Seorang pribadi yang utuh, tubuh dan jiwa pada saat
itu tercipta dan menjadi perwujudan akhir dari cinta kasih sepasang
suami istri.
Anak benar-benar merupakan anugerah yang besar dari
Allah. Hal ini terlihat di seluruh Alkitab ketika para orang tua
Perjanjian Lama diberkati dengan kesuburan; kisah-kisah yang
menggambarkan sukacita besar atas kehamilan dari zaman Sara hingga
Elizabet, dan bahkan ketika Maria mengandung Yesus dengan cara yang
ajaib juga menggambarkan hal ini. Sukacita atas kehamilan seseorang
sangat dihormati di lingkungan orang-orang Kristen dan seharusnya
menjadi masa yang begitu membahagiakan. Konseling rohani harus
menekankan sukacita ini dan menentang masyarakat yang "mati", yang
menganggap kehamilan dan anak-anak sebagai hambatan untuk kehidupan
materialis seseorang. Sebaliknya, keluarga Kristen seharusnya dengan
mantap menyatakan kepada masyarakat bahwa anak-anak adalah berkat dan
bukan gangguan.
Kesimpulannya, Kristus berkata, "Biarkan
anak-anak itu datang kepada-Ku dan bahwa untuk masuk ke dalam kerajaan
surga, seseorang harus menjadi seperti anak kecil." Bagaimana mungkin
sebuah keluarga tidak ingin dikelilingi oleh anak-anak yang tidak
berdosa seperti itu? (t/Setya)
Diterjemahkan dari:
Nama situs: AIHCP Health Care Blog
Alamat URL: http://www.aihcp.org/blog/the-gift-of-children-to-the-christian-family/
Judul asli artikel: The Gift of Children to the Christian Family
Penulis: Mark Moran, MA, GC-C, SCC-C
Tanggal akses: 29 Agustus 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar